UKRAINA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perang di Ukraina dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan pembebasannya. Dia berbicara hanya beberapa jam setelah serangkaian ledakan menghantam pangkalan udara Rusia di sana, menewaskan satu orang.
Diketahui, pada Selasa (9/8/2022), serangkaian ledakan mengguncang pangkalan militer Saky dekat Novofedorivka, di barat Krimea - yang dekat dengan resor tepi laut yang populer di kalangan turis Rusia.
Rekaman di media sosial menunjukkan pengunjung pantai berlarian saat ledakan terjadi, dengan saksi mata mengatakan mereka telah mendengar setidaknya 12 ledakan. Departemen kesehatan Krimea yang ditunjuk Rusia mengatakan satu warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka.
Baca juga: 12 Ledakan Guncang Pangkalan Udara Rusia di Krimea, 1 Orang Tewas
Zelensky tidak menyebutkan ledakan itu dalam pidatonya pada Selasa (9/8/2022), tetapi berbicara panjang lebar tentang masalah semenanjung. "Krimea adalah Ukraina dan kami tidak akan pernah menyerah,” terangnya, dikutip BBC.
“Kami tidak akan lupa bahwa perang Rusia melawan Ukraina dimulai dengan pendudukan Krimea,” ujarnya.
"Perang Rusia ini dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea - dengan pembebasannya," lanjutnya.
Pernyataan terakhir Zelensky menunjukkan bahwa dia percaya bahwa Ukraina harus merebut kembali semenanjung itu sebelum perang dapat berakhir - tetapi di masa lalu dia telah mengatakan hal yang berbeda tentang masalah ini.
Dia sebelumnya mengindikasikan Ukraina dapat menerima perdamaian jika Rusia kembali ke posisi mereka sebelum 24 Februari lalu, yang berarti merebut kembali Krimea tidak akan dianggap sebagai persyaratan.