Presiden Zelensky: Perang Ukraina Harus Diakhiri dengan Pembebasan Krimea

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 10 Agustus 2022 11:23 WIB
Ledakan terjadi di pangkalan udara Rusia di Krimea (Foto: Reuters)
Share :

Pembantu Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak membantah bahwa Ukraina berada di balik ledakan itu.

"Tentu saja tidak. Apa yang harus kita lakukan dengan ini?,” ujarnya kepada saluran televisi online Dozhd.

Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia bersikeras bahwa ledakan itu berasal dari amunisi yang meledak di sebuah toko - meskipun ini belum diverifikasi secara independen.

Rusia diketahui telah mencoba ‘meredam’ masalah ledakan itu, dan seorang penasihat utama Ukraina membantah bahwa Ukraina bertanggung jawab.

Setiap serangan ke Krimea oleh Ukraina akan dianggap sangat serius oleh Moskow. Rusia membunyikan peringatan bulan lalu ketika mantan Presiden Dmitry Medvedev mengancam bahwa "Hari Penghakiman akan segera menunggu" jika Ukraina menargetkan Krimea.

Krimea secara resmi merupakan bagian dari Ukraina tetapi dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 setelah referendum yang oleh masyarakat internasional dianggap tidak sah. Banyak orang Ukraina melihat ini sebagai awal perang mereka dengan Rusia.

Rusia mencaplok Krimea pada Maret 2014, setelah wilayah itu - yang memiliki mayoritas berbahasa Rusia - memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam sebuah referendum yang dianggap ilegal oleh Ukraina dan Barat.

Pemungutan suara itu diselenggarakan dengan tergesa-gesa setelah pasukan Rusia yang tidak bertanda mengambil alih beberapa lokasi strategis di sekitar semenanjung itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya