“Saya ingin (mereka) memberi tahu saya secara langsung, mengapa mereka tidak membiarkan saya pergi saat itu?,” lanjutnya.
Postingan ini menuai banyak kemarahan dan kesedihan publik. Bahkan beberapa tagar terkait mengumpulkan ratusan juta tampilan pada hari berikutnya di Weibo, platform mirip Twitter di China.
“Tiga tahun pandemi adalah seluruh hidupnya,” tulis salah satu warganet.
Sementara itu, pada Kamis (3/11/2022), pihak berwenang Lanzhou mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kesedihan atas kematian anak itu dan belasungkawa kepada keluarganya. Mereka bersumpah untuk "secara serius menangani" pejabat dan unit kerja yang gagal memfasilitasi penyelamatan tepat waktu untuk bocah itu.
"Kami telah belajar pelajaran yang menyakitkan dari insiden ini ... dan akan menempatkan orang-orang dan kehidupan mereka sebagai yang utama dalam pekerjaan kami di masa depan," kata pernyataan itu.
CNN mencoba menghubungi pejabat Lanzhou dan ayah bocah itu untuk memberikan komentar. Sang ayah tidak menanggapi.
Kematian bocah itu juga memicu kemarahan warga setempat. Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga turun ke jalan untuk menuntut jawaban dari pihak berwenang.