RUSIA – Bos salah satu perusahaan pupuk terbesar di dunia telah memperingatkan jika Presiden Rusia Vladimir Putin telah ‘mempersenjatai’ makanan dan dampaknya dirasakan di seluruh dunia,
Svein Tore Holsether, dari Yara, mengatakan negara-negara perlu mengurangi ketergantungan mereka pada Rusia setelah invasinya ke Ukraina menghantam pasokan dan harga pangan global.
Rusia diketahui adalah pengekspor utama pupuk dan bahan kimia yang digunakan untuk membuatnya.
Namun perang telah menyebabkan masalah pasokan dan menaikkan harga gas alam, yang merupakan kunci produksi pupuk.
Akibatnya, harga pupuk global mencapai rekor tertinggi dan memaksa petani menaikkan harga pangan, sehingga menekan konsumen di seluruh dunia.
"Putin telah mempersenjatai energi dan mereka juga mempersenjatai makanan," kata Holsether kepada BBC di awal Forum Ekonomi Dunia di Davos.
"Itu pepatah, 'tipu aku sekali, malu padamu. Bodoh aku dua kali, malu padaku',” lanjutnya.
Peringatan itu menggemakan keprihatinan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan dunia harus mengalihkan perhatian hari ini ke pupuk, karena di sinilah kita melihat ancaman khusus untuk produksi pangan dan harga pangan pada 202.