“Saya melihat pertemuan ini sebagai hal yang positif dan berbicara tentang keputusan yang konkret. Memang, saya tidak ingin mengumumkan banyak hal secara terbuka, tetapi yang bisa saya katakan adalah bahwa kami akan berupaya untuk meningkatkan kemampuan kami,” urainya.
Namun terlepas dari optimisme Zelensky, di balik pintu tertutup dia kemungkinan diperingatkan bahwa tanpa sistem pertahanan udara yang berfungsi penuh, jet tempur mahal NATO bisa menjadi mangsa empuk bagi Rusia, dan bahwa komitmen jet tempur apa pun perlu diurutkan dengan pertahanan udara yang lebih baik.
Permohonannya di Brussel sangat emosional, dengan begitu banyak orang Ukraina yang sekarat dan menderita.
“Saya tidak berhak. Saya tidak punya hak untuk pulang tanpa hasil,” ujarnya.
Perjalanan Zelensky ke Brussel pada Kamis (9/2/2023) ini terjadi sehari setelah dia melakukan kunjungan mendadak ke London dan Paris sebagai bagian dari tur diplomatik mendadak ke ibu kota Eropa yang bertujuan membujuk Barat untuk mengirim lebih banyak senjata dan dukungan militer untuk melawan serangan musim semi Rusia yang diperkirakan terjadi.
(Susi Susanti)