Setelah Jepang menyerah pada 1945, ia menjadi terpesona oleh prinsip-prinsip demokrasi yang dianut oleh pasukan pendudukan, dan kemudian menjadi pengkritik keras apa yang disebutnya agresi militer dan ekonomi Jepang.
"Penghinaan mencengkeramnya dan telah mewarnai sebagian besar karyanya," kata Akademi Swedia, dikutip BBC.
"Dia sendiri menggambarkan tulisannya sebagai cara untuk mengusir setan," dengan novel-novelnya yang sering menggambarkan dunia yang terlempar dari porosnya oleh kekuatan gelap yang mengganggu,” lanjutnya.
Oe masuk Universitas Tokyo pada 1954, di mana dia belajar sastra Prancis dan mulai menulis drama.
Saat lulus pada 1959, dia telah membuat debut sastranya dengan The Catch, tentang seorang pilot Amerika yang ditembak jatuh dan dipenjarakan oleh penduduk pedesaan Jepang.
Cerita tersebut memenangkan penghargaan bergengsi Akutagawa untuk penulis baru, dengan Oe dipuji sebagai penulis muda paling menjanjikan sejak Mishima Yukio. Itu kemudian diubah menjadi film oleh Nagisa Oshima.
Dia menarik pengakuan internasional pada 1960-an dengan tulisan ‘Hiroshmia Notes’, pilihan esai tentang korban bom atom, dan upaya gagah berani dari mereka yang merawat mereka.