Oe mengatakan bahwa pada akhirnya tulisannya terfokus pada satu perhatian. "Saya menulis tentang martabat manusia," katanya.
Dia dinominasikan untuk hadiah Nobel lebih dari sekali, dan akhirnya menang pada 1994.
"Setiap kali nama saya disebutkan, saya pikir itu adalah lelucon," kata novelis Jepang itu.
Ketika kehormatan datang, dia mengatakan reaksinya adalah "kejutan total".
“Saya adalah orang yang menulis novel, dan pada saat yang sama saya adalah orang yang membaca,” lanjutnya.
"Aku senang aku terpilih,” ujarnya.
Hadiah Nobelnya diikuti oleh Orde Kebudayaan Jepang, tetapi dia menolak untuk menerimanya karena diberikan oleh Kaisar.
"Saya tidak mengakui otoritas apa pun, nilai apa pun, yang lebih tinggi dari demokrasi,” terangnya.
Setelah kecelakaan nuklir Fukushima pada 2011, penentangannya terhadap teknologi semakin kuat. Dia mengatakan Jepang memiliki "tugas suci" untuk meninggalkan tenaga nuklir, dan menggelar rapat umum massal di Tokyo pada 2013.
Penulis menikah dengan Yukari, saudara perempuan dari mendiang sutradara film Juzo Itami, yang terkenal karena sindirannya tentang kehidupan modern, pada tahun 1960.
Selain Hikari, dia meninggalkan seorang putri Natsumiko, dan seorang putra lainnya, Sakurao.
(Susi Susanti)