Tetap optimis
Dan itulah yang membebani petani seperti Caroline Brown. Baginya, bisnis keluarga terkait erat dengan sejarah keluarga.
Dia menghabiskan masa kecilnya membuat onar dengan sepupunya di antara kebun anggur di Milawa. Sekarang mereka semua bekerja dalam bisnis.
Dia sangat menginginkan hal yang sama untuk generasi berikutnya.
"Kami sangat bersemangat tentang keluarga, " katanya.
"Kakek buyut kami memulai bisnis ini... kami ingin suatu hari cicit kami berada di posisi yang beruntung,” lanjutnya.
Tapi dia sangat sadar bahwa perubahan iklim mengancam itu.
"Jika kita tidak menjaga di mana kita menanam anggur maka kita tidak akan memiliki cara untuk menanamnya di masa depan. Jadi itu menakutkan," katanya.
Menurut dia, akan ada sangat sedikit - jika ada - varietas favorit negara yang tidak dapat tumbuh di suatu tempat.
"Anda akan selalu dapat menanam Cabernet di Australia, tetapi mungkin tidak akan terasa enak di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
(Susi Susanti)