Militan Gaza Tembakkan 20 Roket Usai Kematian Tahanan Palestina yang Mogok Makan di Penjara Israel

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 03 Mei 2023 08:33 WIB
Militan Gaza tembakkan 20 roket usai kematian tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel (Foto: Reuters)
Share :

GAZA - Militan di Gaza telah menembakkan lebih dari 20 roket ke Israel setelah kematian seorang tahanan Palestina yang melakukan mogok makan di penjara Israel.

Seperti diketahui, tahanan tersebut, Khader Adnan, adalah tokoh senior Jihad Islam yang didakwa melakukan tindak pidana terorisme.

Otoritas Israel mengatakan dia menolak perawatan medis selama 87 hari mogok kerja.

Tetapi salah satu pengacaranya menuduh mereka melakukan kelalaian medis dan Perdana Menteri (PM) Otoritas Palestina Mohammed Shtayyeh menggambarkan kematiannya sebagai "pembunuhan yang disengaja".

Tiga pekerja asing terluka dalam serangan roket, yang terjadi setelah tank-tank Israel menembaki Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket sebelumnya.

Dikutip BBC, militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan ke Gaza pada Selasa (2/5/2023) malam.

Sebuah kelompok payung yang mewakili kelompok-kelompok militan di Gaza, termasuk Jihad Islam, mengatakan serangan roket itu merupakan "tanggapan awal terhadap kejahatan keji ini".

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tiga roket pertama, yang diluncurkan beberapa jam setelah kematian Adnan diumumkan, mendarat di area terbuka.

Kemudian IDF mengatakan telah menyerang Gaza dengan "tembakan tank" sebagai tanggapan. Segera setelah itu, IDF melaporkan bahwa militan telah menembakkan 22 roket lagi, empat di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel dan 16 mendarat di area terbuka.

Setidaknya satu menghantam sebuah bangunan di kota Sderot, Israel selatan, di mana layanan ambulans Magen David Adom mengatakan tiga pekerja asing terluka, satu serius, oleh pecahan peluru.

Ketegangan berkobar dengan kematian Khader Adnan, yang keluar masuk tahanan Israel selama dua dekade terakhir.

Pria berusia 45 tahun itu telah melakukan mogok makan empat kali sebelumnya sebagai protes, membantu membuat namanya dikenal oleh warga Palestina.

Sementara tahanan Palestina di penjara Israel sering mengambil sikap dengan menolak makanan, ini diyakini sebagai kematian pertama dalam tiga dekade.

Adnan memulai mogok makan kelima segera setelah ditahan oleh pasukan Israel di rumahnya di Arraba, dekat kota Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki, pada 5 Februari lalu.

Otoritas Israel menuduhnya mendukung terorisme, berafiliasi dengan kelompok teroris dan hasutan, dan dia akan diadili bulan ini.

Namun kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer mengatakan dia ditahan atas "tuduhan palsu yang dimaksudkan untuk lebih menekan aktivis Palestina".

Pekan lalu, Klub Tahanan Palestina, kelompok advokasi lainnya, memperingatkan bahwa situasi kesehatan Adnan "sangat serius". Dikatakan dia menolak suplemen nutrisi dan pemeriksaan medis.

Istri Adnan, Randa Mousa, mengatakan dia melakukan itu karena otoritas Israel telah "menolak untuk memindahkannya ke rumah sakit sipil [dan] menolak untuk mengizinkan pengacaranya berkunjung".

Pada Selasa (2/5/2023), Layanan Penjara Israel mengumumkan bahwa Adnan "ditemukan pagi ini di selnya tidak sadarkan diri", dan dibawa ke rumah sakit tempat dia dinyatakan meninggal setelah upaya untuk menghidupkannya kembali gagal.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Adnan telah mempertaruhkan nyawanya dengan menolak perawatan medis.

“Dalam beberapa hari terakhir, pengadilan banding militer memutuskan untuk tidak membebaskannya dari tahanan semata-mata karena kondisi medisnya,” terangnya.

Namun, dia mengatakan Israel telah "melakukan pembunuhan yang disengaja terhadap tahanan Khader Adnan dengan menolak permintaannya untuk pembebasannya, mengabaikannya secara medis, dan menahannya di selnya meskipun kondisi kesehatannya serius."

Jihad Islam, yang merupakan kelompok militan paling kuat kedua di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, juga ikut angkat bicara.

"Perjuangan kami berlanjut dan musuh akan menyadari sekali lagi bahwa kejahatannya tidak akan berlalu tanpa tanggapan,” ujarnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya