LONDON - Sebuah tim peneliti yang menggali situs pemakaman massal di Inggris telah mendeteksi DNA bakteri yang menyebabkan wabah pada sisa-sisa kerangka manusia. Ini menjadi kasus penyakit tertua yang diketahui di Inggris Raya.
Menurut makalah yang diterbitkan pada Selasa (30/5/2023) di jurnal Nature Communications, kasus Yersinia pestis sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.
Menurut penulis studi utama Pooja Swali, mahasiswa doktoral di Laboratorium Skoglund di Institut Francis Crick di London, DNA bakteri ribuan tahun lebih tua daripada strain tertua yang ditemukan sebelum penemuan terbaru ini.
Strain itu, yang diidentifikasi pada 2018 di situs pemakaman yang dikenal sebagai Edix Hill di Cambridgeshire, berasal dari 1.500 tahun yang lalu.
Sampel bakteri penyebab wabah ditemukan di dua situs pemakaman massal yang berbeda: satu di barat daya Inggris di daerah Somerset dan yang lainnya di barat laut daerah Cumbria, dekat perbatasan Inggris dan Skotlandia.
Swali mengatakan jarak antara situs menunjukkan penyakit itu tersebar luas selama periode Neolitik akhir dan Zaman Perunggu.
“Kemampuan untuk mendeteksi patogen purba dari sampel yang terdegradasi, dari ribuan tahun lalu, sungguh luar biasa,” terangnya.