Gali Situs Pemakaman Massal, DNA Berusia 4.000 Tahun Ungkap Rahasia Wabah Tertua

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 01 Juni 2023 15:51 WIB
Pemakaman massal yang digali ungkap DNA yang berusia 4.000 tahun lalu tentang wabah tertua (Foto: The Francis Crick Institute)
Share :

“Godaan selalu untuk berteori tentang skenario Kematian Hitam Abad Pertengahan apokaliptik, tetapi kami tidak dapat membenarkannya dengan bukti yang kami miliki,” kata Roberts dalam email.

Bagaimana peneliti menemukan bakteri berusia 4.000 tahun? Tim mengambil sampel dari sisa-sisa kerangka 34 individu di dua lokasi, menurut penelitian tersebut.

Para peneliti mengebor gigi orang-orang purba ini dan mengekstraksi pulpa gigi, yang dapat menjebak sisa-sisa DNA penyakit menular.

Dr. Lee Mordechai, dosen senior sejarah di Hebrew University. Yerusalem, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan dengan menggunakan analisis genetik, para peneliti menentukan bahwa ada dua periode berbeda ketika wabah muncul di Inggris. Yakni penyakit itu muncul sebelum atau sekitar 4.000 tahun yang lalu dan lagi sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Strain Yersinia pestis yang ditemukan di situs pemakaman tidak mengandung gen yang memungkinkannya menyebar melalui kutu, suatu sifat yang dimiliki oleh strain yang menyebabkan pandemi yang dikenal sebagai Kematian Hitam yang kemudian menghancurkan Eropa abad pertengahan pada abad ke-14.

Para peneliti tidak dapat memastikan apakah penyakit yang disebabkan oleh bakteri itu ringan atau fatal.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya