Derita Warga Gaza Terpaksa Minum Air Kotor dan Asin karena Bahan Bakar Habis

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2023 18:09 WIB
Derita warga Gaza terpaksa minum air kotor dan asin karena bahan bakar habis (Foto: AFP)
Share :

Menemukan air bersih menjadi tantangan yang sangat menyita waktu dan semakin sulit bagi banyak warga Gaza.

Seperti diketahui, serangan brutal Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober menewaskan sedikitnya 1.400 orang dan kelompok tersebut menyandera lebih dari 200 orang, menurut pihak berwenang Israel. Setelah serangan itu, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza yang menurut para pejabat kesehatan Palestina telah menewaskan lebih dari 5.000 orang. Israel juga mengumumkan “pengepungan total” terhadap wilayah kantong tersebut, menahan pasokan air, makanan, dan bahan bakar yang penting.

Israel sejak itu mengizinkan sejumlah air mengalir melalui salah satu dari tiga jaringan pipa yang mengalir ke Gaza, namun para ahli mengatakan itu hanya mencakup sebagian kecil dari kebutuhan wilayah tersebut. Sebagian besar air di Gaza berasal dari sumber lokal, namun bahan bakar yang dibutuhkan untuk memompa dan membersihkannya cepat habis.

Ketika sistem air runtuh, sebagian warga Gaza terpaksa minum air kotor dan asin, sehingga memicu kekhawatiran akan krisis kesehatan dan ketakutan bahwa orang-orang akan meninggal karena dehidrasi.

Menurut laporan UNICEF pada 17 Oktober lalu yang mengutip Otoritas Air Palestina (PWA), produksi air di Gaza saat ini berada pada 5% dari tingkat normal.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), warga Gaza kini hidup dengan kebutuhan air kurang dari 3 liter per hari, jauh di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 50 liter sebagai kebutuhan minimum mutlak untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk minum, memasak, dan kebersihan.

“Satu-satunya air yang dimiliki masyarakat pada dasarnya adalah air laut yang tidak dapat diminum dan dicampur dengan limbah,” kata Natasha Hall, peneliti senior Program Timur Tengah di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS). Beberapa diantaranya terpaksa minum dari sumur pertanian, menurut organisasi nirlaba Oxfam.

“Bahan bakar adalah air. Menghentikan bahan bakar berarti memutus air,” ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya