“Kami tidak ingin terjadi wabah apa pun akibat mayat-mayat ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa lemari es kamar mayat tidak berfungsi karena generator kehabisan bahan bakar.
Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel, sebuah kelompok dokter, mengatakan dua bayi prematur meninggal karena tidak ada listrik.
Kelompok tersebut memperingatkan bahwa ada “risiko nyata terhadap kehidupan 37 bayi prematur lainnya”.
Israel mengatakan tidak ada pengepungan terhadap Al-Shifa, dan sisi timur rumah sakit terbuka untuk jalur aman bagi mereka yang ingin keluar.
Juru Bicara Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Israel akan membantu mereka yang berada di departemen anak untuk mendapatkan rumah sakit yang lebih aman pada Minggu (12/11/2023).
Dia mengatakan keputusan itu diambil menyusul permintaan dari pihak administrasi rumah sakit dan Israel “akan memberikan bantuan yang diperlukan”.
Sebelumnya, Kolonel Moshe Tetro mengatakan ada bentrokan di dekat Al-Shifa antara Hamas dan pasukan Israel, namun tidak ada penembakan di rumah sakit itu sendiri.
Peta yang menunjukkan rumah sakit utama di Gaza utara. Laporan mengatakan pasukan Israel beroperasi di daerah tersebut dan terjadi ledakan di dalam atau di dekat daerah tersebut. Israel telah memperingatkan warga sipil yang masih berada di Gaza utara untuk menuju ke selatan Wadi Gaza di sepanjang Jalan Salah al-Din.
Badan amal internasional telah memperingatkan bahwa pasien di rumah sakit yang dekat dengan lokasi pertempuran di Gaza berisiko meninggal karena kurangnya perawatan medis.