Paket tersebut juga termasuk bom berdiameter kecil dan peralatan JDAM, yang berupa sirip ekor dan perangkat navigasi yang mengubah bom "bodoh" menjadi bom "pintar," memungkinkan pasukan untuk mengarahkan amunisi ke target dengan presisi.
Kapal dan Pesawat Angkatan Laut
Salah satu respons yang paling konkret dari Amerika Serikat terjadi pada Minggu (12/10/2023) ketika Markas Besar Departemen Keamanan AS mengumumkan pengalihan kelompok penyerang kapal induk Gerald R. Ford menuju Israel.
Kapal induk tersebut baru saja menyelesaikan latihan bersama dengan Angkatan Laut Italia ketika kapal dengan awak sekira 5.000 orang itu diperintahkan untuk segera berlayar ke Mediterania Timur.
Kapal ini berfungsi sebagai pusat operasi komando dan kontrol utama, memungkinkan pelaksanaan sejumlah opsi termasuk perang informasi.
Selain itu, kapal ini dapat meluncurkan dan memulihkan pesawat pengintai E2-Hawkeye yang dapat diidentifikasi dari radar berbentuk cakram dengan diameter 24 kaki (7 meter).
Pesawat ini memberikan peringatan dini terhadap peluncuran rudal, melakukan pengawasan, dan mengelola wilayah udara dengan kemampuan mendeteksi pesawat musuh serta mengarahkan pergerakan pasukan AS.