Episode Penting Sejarah Inggris Romawi, Detektif DNA Berhasil Pecahkan Misteri Mayat Pria Berusia 2.000 Tahun

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 20 Desember 2023 11:36 WIB
Detektif DNA berhasil pecahkan misteri mayat pria berusia 2.000 tahun (Foto: Mola Headland Infrastructure)
Share :

Analisis menunjukkan bahwa hingga usia enam tahun, ia mengonsumsi millet dan biji-bijian sorgum, yang secara ilmiah dikenal sebagai tanaman C4, yang banyak terdapat di wilayah tempat tinggal orang Sarmati.

Menurut Prof Janet Montgomery, seiring berjalannya waktu, analisis menunjukkan penurunan bertahap dalam konsumsi biji-bijian dan lebih banyak gandum, yang ditemukan di Eropa Barat.

"(Analisis) tersebut memberi tahu kita bahwa dia, dan bukan nenek moyangnya, yang melakukan perjalanan ke Inggris. Ketika dia tumbuh dewasa, dia bermigrasi ke barat, dan tanaman-tanaman ini menghilang dari makanannya,” terangnya.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Offord bisa jadi adalah putra seorang prajurit kavaleri, atau mungkin budaknya. Mereka menunjukkan bahwa sekitar masa hidupnya, sebuah unit kavaleri Sarmatian yang tergabung dalam tentara Romawi ditempatkan di Inggris.

Bukti DNA menegaskan gambaran ini, menurut Dr Alex Smith dari MOLA Headland Infrastructure, perusahaan yang memimpin penggalian.

“Ini adalah bukti biologis pertama,” katanya kepada BBC News.

“Ketersediaan teknik analisis DNA dan kimia ini berarti bahwa kita sekarang dapat mengajukan pertanyaan berbeda dan melihat bagaimana masyarakat terbentuk, susunannya, dan bagaimana mereka berevolusi pada zaman Romawi,” lanjutnya.

“Ini menunjukkan bahwa ada pergerakan yang jauh lebih besar, tidak hanya di kota tapi juga di pedesaan,” ujarnya.

Dr Pontus Skoglund, yang mengepalai laboratorium genomik kuno di Crick, mengatakan kepada BBC News bahwa teknologi baru ini mengubah pemahaman kita tentang masa lalu.

“Dampak utama dari DNA kuno hingga saat ini adalah meningkatkan pemahaman kita tentang Zaman Batu dan Perunggu, namun dengan teknik yang lebih baik, kita juga mulai mengubah pemahaman kita tentang zaman Romawi dan periode selanjutnya,” tambahnya.

Rinciannya telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya