GAZA - Ayah dari salah satu sandera yang keliru dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pengecut karena tidak menelepon atau mengunjunginya untuk menyampaikan bela sungkawa.
Avi Shimriz, ayah dari Alon, 26 tahun, yang ditangkap oleh militan dari Kfar Aza pada tanggal 7 Oktober, berbicara kepada Channel 13 News Israel menyusul pengungkapan rincian baru tentang bagaimana putranya, dan dua pria lainnya, dibunuh secara keliru oleh pasukan Israel.
“Perdana Menteri tidak berani menelepon. Dia belum menelepon dan tidak mau datang ke sini,” kata Shimriz, kontras dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang menurutnya telah meneleponnya dua kali.
Netanyahu mengunjungi ibu dari salah satu sandera yang terbunuh pada Rabu (20/12/2023), Iris Haim, yang kehilangan putranya Yotam dalam insiden yang sama.
Shimriz mengungkapkan rasa frustrasinya yang mendalam ketika mengetahui bahwa tentara Israel telah berhasil membunuh para pejuang Hamas yang menyandera ketiga orang tersebut dan nyaris mengumpulkan informasi intelijen yang bisa menyelamatkan mereka.
“Ini menunjukkan betapa besarnya kesalahan yang terjadi. Ada kesalahan yang serius di sini,” katanya.
“Penembak seharusnya tidak melepaskan tembakan, dan jika dia adalah pejuang yang baik, dia seharusnya tahu bahwa Anda hanya menarik pelatuknya ketika Anda yakin bahwa itu adalah teroris,” lanjutnya.