LONDON - Di berbagai belahan dunia, Desember menjadi bulan penuh perayaan untuk memperingati Natal dan Hanukkah. Tetapi di Chester, sebuah kota di Inggris, bulan ini juga menjadi momentum untuk merayakan ritual pagan berusia lebih dari 2.000 tahun.
Perayaan yang berawal pada era Romawi kuno itu dikenal sebagai Saturnalia. Hingga kini, masyarakat Chester masih merayakannya untuk memperingati keterkaitan erat mereka dengan Romawi kuno.
Setiap tahun pada pertengahan Desember, jalanan Chester diramaikan oleh ornamen-ornamen, suara, dan wangi yang menandakan perayaan Saturnalia sejak kota ini masih bernama Deva Victrix di bawah kekuasaan Romawi.
Festival ini digelar sebagai penghormatan kepada Dewa Saturnus, yang merupakan dewa pertanian. Ini merupakan salah satu perayaan paling populer di masa Romawi kuno.
Dilansir dari BBC Indonesia, Saturnalia mulanya dirayakan setiap 17 Desember, namun karena popularitasnya, perayaannya diperpanjang hingga 23 Desember.
Semua orang bersenang-senang dan turut berpartisipasi di dalam perayaan ini, termasuk para budak sekalipun. Padahal, orang-orang Romawi menganut strata sosial yang ketat dan setiap orang menyadari posisinya. Namun mereka melupakan hal itu selama Saturnalia.
Mereka merayakannya dengan bertukar hadiah dan makan makanan yang berlimpah. Tradisi ini pun terus berlanjut sampai digantikan oleh perayaan Natal setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi.
Akan tetapi di Chester, yang merupakan kota terpenting Romawi di wilayah Inggris, sebagian besar dari tradisi tersebut masih bertahan hingga zaman modern.