WASHINGTON - Regulator Amerika Serikat (AS) pada Sabtu, (6/1/2024) untuk sementara melarang terbang 171 pesawat jet Boeing 737 MAX 9 untuk pemeriksaan keselamatan menyusul ledakan panel kabin yang memaksa jet baru Alaska Airlines yang membawa penumpang melakukan pendaratan darurat.
Sepotong badan pesawat robek di sisi kiri jet saat naik setelah lepas landas dari Portland, Oregon, dalam perjalanan ke Ontario, California, pada Jumat, (5/1/2024) memaksa pilot untuk berbalik dan mendarat dengan selamat dengan 171 penumpang dan enam awak di dalamnya.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka. Pesawat itu baru beroperasi selama delapan minggu.
Pada Sabtu malam, Alaska Air dan United Airlines mengatakan mereka akan menghentikan penggunaan beberapa pesawat MAX 9 yang kembali mereka gunakan hari itu setelah inspeksi yang mereka yakini akan menjawab kekhawatiran Federal Aviation Administration (FAA).
Alaska mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan "untuk menentukan, jika ada, pekerjaan lebih lanjut yang diperlukan sebelum pesawat ini kembali beroperasi."
Keputusan FAA ini jauh dari hukuman larangan terbang global terhadap jet Boeing MAX hampir lima tahun lalu setelah dua kecelakaan yang menewaskan hampir 350 orang.
Namun, hal ini merupakan pukulan bagi Boeing ketika mereka mencoba untuk pulih dari krisis keselamatan dan pandemi yang disebabkan oleh utang yang besar.