RAFAH – Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Israel bahwa melancarkan serangan militer ke kota Rafah di Gaza selatan tanpa perencanaan yang tepat akan menjadi bencana.
Gedung Putih mengatakan pihaknya tidak akan mendukung rencana operasi besar apa pun di Rafah tanpa mempertimbangkan pengungsi di sana.
AS, sekutu utama dan pendukung militer Israel, jarang sekali berbicara tentang tahap serangan militer negara tersebut di Gaza. Namun hal ini merupakan peringatan yang jelas.
Komentar tersebut muncul beberapa hari setelah pemimpin Israel mengatakan militer telah diberitahu untuk bersiap beroperasi di Rafah.
Lebih dari separuh penduduk Gaza kini tinggal di kota yang berbatasan dengan Mesir.
Sekitar 1,5 juta warga Palestina bertahan hidup di sana dalam kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
Israel mengebom sebagian Rafah dari udara pada Kamis (8/2/2024) pagi dan tank-tank Israel dilaporkan juga melepaskan tembakan.
Sebagian besar wilayah Gaza utara dan tengah telah hancur akibat pemboman berkelanjutan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.