Tidak hanya itu, pengiriman bantuan semakin terhambat setelah Amerika Serikat (AS) dan donatur lainnya menangguhkan pendanaan untuk UNRWA, yang bertanggung jawab atas distribusi bantuan ke Gaza.
Setelah insiden pemboman Israel di Gaza, perjanjian kemanusiaan dilakukan, seperti pembebasan tawanan Israel, dengan imbalan tahanan Palestina. Tidak hanya itu, bantuan kemanusiaan telah diizinkan masuk ke Palestina.
Walaupun PBB dan kelompok Bulan Sabit Merah Palestina mampu meningkatkan pasokan bantuan yang masuk melalui perbatasan Rafah dengan Mesir, namun masih belum cukup memenuhi kebutuhan penduduk Gaza.
Berdasarkan Aljazeera, diketahui sebanyak 2,3 juta jiwa penduduk Gaza belum dipenuhi kebutuhannya. Hampir 80 persen diantaranya kini mengungsi.
(Susi Susanti)