GAZA – Amerika Serikat (AS) telah memveto resolusi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah mereka mengusulkan rancangannya sendiri yang mendesak gencatan senjata sementara.
Washington mengatakan resolusi yang diusulkan Aljazair akan “membahayakan” perundingan untuk mengakhiri perang.
Namun tindakan tersebut mendapat kecaman, dan para sekutu AS menyatakan penyesalannya karena mosi gencatan senjata awalnya dihalangi oleh Gedung Putih.
Dalam resolusinya sendiri, AS memperingatkan Israel untuk tidak menyerang kota Rafah.
AS sebelumnya menghindari kata gencatan senjata selama pemungutan suara PBB mengenai perang tersebut, namun Presiden Joe Biden baru-baru ini melontarkan komentar serupa.
Tiga belas negara dari 15 negara anggota mendukung resolusi Aljazair, sementara Inggris abstain.
Linda Thomas-Greenfield, duta besar Washington untuk PBB, mengatakan ini bukan saat yang tepat untuk menyerukan gencatan senjata segera sementara negosiasi antara Hamas dan Israel terus berlanjut.
Dikutip BBC, rancangan resolusi yang diajukan AS menyerukan gencatan senjata sementara secepat mungkin dan dengan syarat semua sandera dibebaskan, serta mendesak agar hambatan bantuan mencapai Gaza dicabut.
Namun, masih belum jelas apakah atau kapan Dewan Keamanan akan melakukan pemungutan suara mengenai kata-kata yang diusulkan oleh Washington.