3. Sering Ingin Bunuh Diri
Pada tengah malam hari itu, pelaku keluar rumah lagi dan tanpa busana. Ia berjalan kaki pergi menginap di rumah saudaranya di Oekaka, Desa Rabeka, Amarasi Timur.
Atas kejadian itu, keluarga lalu melakukan komunikasi dan berkoordinasi. Pada Minggu (25/2) petang, pelaku pun diantar ke rumah ayah kandungnya di Desa Nekmese.
"Pelaku sudah beberapa kali ingin bunuh diri dengan minum racun bahkan gantung diri, namun gagal sehingga (kemudian) dibawa oleh keluarganya dari Amarasi Timur untuk dirawat di Desa Nekmese," tuturnya.
4. Terjadi di Siang Hari
Informasi yang diperoleh, pada hari Senin (26/2) siang, pelaku dan korban serta istrinya Masni sempat duduk-duduk di teras dapur. Sekitar pukul 12.20 Wita, istri pelaku masuk rumah hendak menidurkan anaknya.
Namun, selang 5 menit kemudian, ia kaget mendengar suara teriakan dari teras dapur. Dirinya pun keluar dan kaget mendapati korban sudah bersimbah darah dengan leher nyaris putus.
Ketika diperiksa, korban sudah meninggal dunia. Tidak jauh dari tempat tergelataknya korban, pelaku tampak terduduk dengan posisi tangan kiri terluka bekas sayatan benda tajam. Melihat kondisi pelaku terluka, istrinya bersama beberapa warga sekitar sempat mengantarnya ke Puskesmas Oekabiti. Namun, ia mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan.
Polisi saat ini sementara mendalami dugaan terkait motif pelaku menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri walaupun keduanya sudah sama-sama meninggal dunia.
(Angkasa Yudhistira)