Sekitar 1.100 orang terbunuh, terluka atau diculik pada bulan Januari saja, yang oleh PBB disebut sebagai bulan paling penuh kekerasan dalam dua tahun terakhir.
Menurut laporan dari Kantor Terpadu PBB di Haiti (BIUH), lebih dari 8.400 orang menjadi korban kekerasan sepanjang tahun lalu.
Gelombang kejahatan dan kekerasan mulai melanda Haiti setelah pembunuhan mantan Presiden Jovenel Moise pada 2021.
Seorang pemimpin geng yang berpengaruh di Haiti mengatakan baku tembak yang terjadi di Port-au-Prince pada Kamis (29/2/2024) bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Henry, menurut laporan beberapa media.
Jimmy Cherizier, yang dikenal sebagai “Barbekyu,” mengatakan dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial bahwa pertempuran tersebut tidak hanya akan menggulingkan pemerintahan Ariel [Henry], tetapi mengubah keseluruhan sistem.
CNN tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.
Serangan terhadap Kantor Polisi Bon Repos, di utara Port-au-Prince, pada Kamis (29/2/2024) menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Tiga orang lainnya terluka dalam serangan terpisah di ibu kota, satu di bandara, yang kedua di dekat penjara di pusat kota Port-au-Prince, dan yang ketiga di dalam penjara.
(Susi Susanti)