Maskapai Batalkan Penerbangan di Haiti Usai Baku Tembak di Dekat Bandara

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 01 Maret 2024 19:23 WIB
Maskapai batalkan penerbangan di Haiti usai penembakan mematikan di bandara (Foto: AP)
Share :

HAITI - Penembakan mematikan telah memaksa pembatalan penerbangan di bandara utama Haiti dan menewaskan sedikitnya empat orang di kantor polisi. Insiden ini terjadi ketika negara Karibia itu bergulat dengan meningkatnya kekerasan geng dan ketidakstabilan politik.

American Airlines mengatakan pada Kamis (29/2/2024) bahwa pihaknya telah menghentikan layanan hariannya antara Miami dan Bandara Internasional Toussaint Louverture di Port-au-Prince.

“Kami akan terus memantau situasi dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan dan akan menyesuaikan operasi kami sesuai kebutuhan,” kata juru bicara Laura Masvidal kepada CNN.

Maskapai penerbangan Haiti Sunrise Airways mengatakan kepada CNN bahwa mereka menangguhkan semua penerbangan sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk memastikan keselamatan penumpang, awak darat, dan pesawat.

Tembakan mematikan dilaporkan terjadi di beberapa bagian Port-au-Prince pada Kamis (29/2/2024).

Menurut Sunrise Airways, penembakan di dekat bandara menyebabkan kerusakan pada beberapa pesawat dan membahayakan pengguna terminal domestic.

Haiti dilanda gelombang kerusuhan dan kekerasan geng dalam beberapa tahun terakhir.

Geng-geng yang bertikai menguasai sebagian besar Port-au-Prince, memutus jalur pasokan penting ke seluruh negeri. Anggota geng juga melakukan teror terhadap penduduk metropolitan, memaksa sekitar 200.000 orang meninggalkan rumah mereka di tengah gelombang pembunuhan, penculikan, pembakaran dan pemerkosaan tanpa pandang bulu.

Sekitar 1.100 orang terbunuh, terluka atau diculik pada bulan Januari saja, yang oleh PBB disebut sebagai bulan paling penuh kekerasan dalam dua tahun terakhir.

Menurut laporan dari Kantor Terpadu PBB di Haiti (BIUH), lebih dari 8.400 orang menjadi korban kekerasan sepanjang tahun lalu.

Gelombang kejahatan dan kekerasan mulai melanda Haiti setelah pembunuhan mantan Presiden Jovenel Moise pada 2021.

Seorang pemimpin geng yang berpengaruh di Haiti mengatakan baku tembak yang terjadi di Port-au-Prince pada Kamis (29/2/2024) bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Henry, menurut laporan beberapa media.

Jimmy Cherizier, yang dikenal sebagai “Barbekyu,” mengatakan dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial bahwa pertempuran tersebut tidak hanya akan menggulingkan pemerintahan Ariel [Henry], tetapi mengubah keseluruhan sistem.

CNN tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.

Serangan terhadap Kantor Polisi Bon Repos, di utara Port-au-Prince, pada Kamis (29/2/2024) menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Tiga orang lainnya terluka dalam serangan terpisah di ibu kota, satu di bandara, yang kedua di dekat penjara di pusat kota Port-au-Prince, dan yang ketiga di dalam penjara.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya