GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan kembali tekadnya untuk melancarkan serangan di Rafah, menentang kritik internasional.
Kota ini dipenuhi oleh sekitar 1,5 juta warga Palestina dari wilayah lain di Gaza yang mencari perlindungan.
Netanyahu mengatakan tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan Israel dalam mencapai semua tujuan perangnya.
“Jika kita menghentikan perang sekarang sebelum mencapai semua tujuannya, artinya Israel telah kalah perang dan kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi,” kata Netanyahu pada pertemuan kabinetnya, dikutip BBC.
Dia mengatakan Israel harus bisa melanjutkan perangnya, dengan tujuan melenyapkan Hamas, membebaskan semua sandera dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman.
“Untuk melakukan ini, kami juga akan beroperasi di Rafah,” ujarnya.
Netanyahu mengatakan serangan di kota di ujung selatan Jalur Gaza akan terjadi dan akan memakan waktu beberapa minggu.
Dia juga mengecam para pengkritiknya dengan mengatakan kepada mereka: "Apakah ingatanmu begitu pendek?
“Begitu cepatnya Anda melupakan [7 Oktober], pembantaian terburuk yang dilakukan terhadap orang Yahudi sejak Holocaust,” ungkapnya.