“Yang Mulia menekankan pentingnya semua upaya untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza,” katanya.
“Raja dan presiden AS menegaskan komitmen mereka untuk berupaya mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza, menekankan pentingnya memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan ke Jalur Gaza mengingat kebutuhan yang sangat mendesak,” lanjutnya.
Pemerintahan Biden dan para pejabat Israel masih berselisih mengenai rencana serangan militer Israel di kota Rafah di Gaza selatan, di mana Israel memerintahkan warga Palestina untuk mulai mengevakuasi beberapa bagian pada Senin (6/5/2024).
Biden terakhir kali bertemu Raja Abdullah di Gedung Putih pada Februari lalu dan kedua sekutu lama tersebut membahas sejumlah tantangan yang menakutkan. Termasuk serangan darat Israel yang akan terjadi di Gaza selatan dan penderitaan warga sipil Palestina. Yordania dan negara-negara Arab lainnya sangat kritis terhadap tindakan Israel dan menuntut gencatan senjata sejak pertengahan Oktober ketika korban sipil mulai meroket.
Perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 252 sandera, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 77.000 lainnya terluka dalam serangan Israel, menurut kementerian kesehatan Gaza.
(Susi Susanti)