“Pemboman dari udara dan darat belum berhenti sejak kemarin; mereka melakukan pengeboman di mana-mana, termasuk di dekat sekolah yang menampung orang-orang yang kehilangan rumah,” kata Saed, 45, warga Jabalia.
“Perang dimulai kembali, seperti inilah yang terlihat di Jabalia,” katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
“Serangan baru ini memaksa banyak keluarga mengungsi,” lanjutnya.
Tentara mengirim tank kembali ke Zeitoun, pinggiran timur Kota Gaza, serta Sabra, di mana penduduk juga melaporkan pemboman besar-besaran yang menghancurkan beberapa rumah, termasuk bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi.
Tentara mengklaim telah menguasai sebagian besar wilayah ini beberapa bulan lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sirene udara dibunyikan di wilayah selatan Kerem Shalom, dan berhasil mencegat dua roket yang diluncurkan dari sekitar Rafah. Tidak ada korban luka dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Kemudian pada tanggal 12 Mei, sirene dibunyikan di kota Ashkelon di Israel akibat tembakan roket dari Gaza, yang menandakan bahwa militan di sana masih dapat melancarkan serangan roket setelah lebih dari tujuh bulan berperang.
(Susi Susanti)