Ketika perang berkepanjangan, kekurangan gizi telah meluas di Gaza karena pengiriman bantuan melambat hingga sedikit, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan.
Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), juga menyerukan diakhirinya apa yang disebutnya sebagai serangan Israel terhadap staf dan gedung UNRWA di Gaza.
Dalam artikel untuk New York Times, ia mengatakan para pejabat Israel mendelegitimasi UNRWA dengan secara efektif menggolongkannya sebagai organisasi teroris. Dia menggambarkan hal itu sebagai sebuah preseden berbahaya yang menargetkan staf dan lokasi PBB secara rutin.
Komentarnya menyusul tuduhan Israel pada bulan Januari bahwa 12 dari 13.000 staf UNRWA di Gaza ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel. Israel tidak segera menanggapi pernyataannya.
Perang Gaza juga memicu kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel, wilayah lain yang menjadi tempat warga Palestina mencari negara.
Israel mengatakan dua tentara tewas dalam tabrak lari semalaman oleh seorang pengendara mobil Palestina di kota Nablus, Tepi Barat. Belum ada klaim tanggung jawab langsung dari faksi-faksi Palestina.
(Susi Susanti)