“Dan kita telah melihat pelanggaran total terhadap hukum dan ketertiban dan pada dasarnya kita telah melihat kelompok kejahatan yang menghalangi pergerakan bebas bantuan ke Gaza untuk membantu masyarakat,” katanya.
“Sopir truk yang kami gunakan sering kali diancam atau diserang. Dapat dimengerti bahwa mereka semakin tidak bersedia untuk memindahkan bantuan dari perbatasan ke gudang kami dan kemudian ke orang-orang yang membutuhkan,” kata Anderson.
Dia mengatakan PBB mengirimkan antara 25 dan 70 truk bantuan setiap hari ke Gaza utara, namun tidak ada akses komersial.
Anderson mengatakan di Gaza selatan, bahwa pihaknya hampir tidak mampu menabrak 100 truk pada hari yang baik selama seminggu terakhir karena masalah hukum dan ketertiban, namun pengiriman komersial berjalan sedikit lebih baik tetapi pada dasarnya mereka membayar uang perlindungan kepada para korban keluarga di selatan dan mereka juga memiliki penjaga bersenjata.
Pejabat bantuan mengatakan sekitar 600 truk bantuan kemanusiaan dan komersial dibutuhkan di Gaza setiap hari untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Dia mengatakan PBB sedang berbicara dengan semua orang mengenai upaya membentuk semacam kepolisian dan pada saat yang sama bekerja sama dengan keluarga-keluarga yang menghambat pengiriman bantuan untuk mencoba mengatasi masalah tersebut.
“Ada beberapa keluarga yang mencoba mengambil keuntungan dari kesempatan ini dan itulah mengapa saya yakin jika polisi kembali bekerja maka mereka dapat mengatasi masalah ini,” kata Anderson.
(Susi Susanti)