“Pertama kali saya menginjak di lingkungan Istana Negara itu pada tanggal 21 November 2019 diperkenalkan langsung oleh Bapak Presiden. Pada waktu itu saya berkata bahwa bersama-sama Bapak Presiden ingin mewujudkan Indonesia yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” katanya.
Angkie diketahui juga telah berjasa dalam bidang pembangunan ekosistem inklusi. Angkie Yudistia sebagai aggregator dan advokat implementasi kebijakan meningkatkan dukungan layanan bagi masyarakat rentan (disabilitas) melalui inisiasi, sinergi, aktualisasi pengembangan program Pemerintah.
Sehingga tersedia platform pelatihan keterampilan, panduan aksesibilitas, teknologi assistive, pendidikan khusus, dan layanan kesehatan terpusat.
“Dan lima tahun kemudian, pada saat ini lima tahun kurang, dua bulan ya, 22 Agustus tahun 2024, masih sama dengan kebijakan-kebijakan yang telah disahkan oleh Bapak Presiden, ini adalah bukti nyata, dedikasi sebagai Stafsus Presiden yang membantu Bapak Presiden untuk mewujudkan Indonesia yang ramah terhadap penyandang disabilitas,” pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)