NEW YORK – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS secara aktif mendukung pertahanan Israel atas arahannya. Sikap AS ini diberikan usai Iran menyerang Israel pada Rabu (2/10/2024).
Biden mengaku telah menghabiskan pagi hari di Ruang Situasi , pusat Gedung Putih untuk menangani masalah keamanan nasional yang serius. "Hari ini, atas arahan saya, militer Amerika Serikat secara aktif mendukung pertahanan Israel, dan kami masih menilai dampaknya," katanya.
"Tetapi berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, serangan itu tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif. Dan ini adalah bukti kemampuan militer Israel dan militer AS,” lanjutnya.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang tanggapan terhadap Iran, Biden mengatakan pihaknya masih berdiskusi. "Itu sedang dalam diskusi aktif sekarang. Itu masih harus dilihat,” ujarnya.
Dia mengatakan dia akan berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pesannya akan bergantung pada apa yang akhirnya kita simpulkan sebagai sesuatu yang dibutuhkan.
Wilayah ini kini memasuki siklus eskalasi yang lebih tajam, tepatnya skenario yang telah lama diupayakan Biden untuk dihindari. Yakni berupaya membendung perang Gaza yang melanda seluruh wilayah, sambil terus memasok senjata ke Israel.
Sebelumnya, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menggambarkan serangan Iran sebagai eskalasi yang signifikan.
"Kami telah menjelaskan bahwa akan ada konsekuensi, konsekuensi yang berat, atas serangan ini, dan kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya,” terangnya.
Sullivan tidak merinci apa saja konsekuensi tersebut, tetapi ia tidak mendesak Israel untuk menahan diri seperti yang dilakukan AS setelah serangan Iran pada bulan April lalu.
Juru bicara departemen luar negeri AS Matthew Miller mengatakan Washington telah berupaya menggunakan pencegahan dan diplomasi untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Ketika ditanya oleh BBC apakah mereka masih menggunakan pendekatan ini saat bekerja sama dengan Israel dalam menanggapi Iran, ia berkata tentu saja mereka selalu menggunakan pencegahan dan diplomasi.
(Susi Susanti)