Ada informasi, bus bernopol DK 7942 GB darı Sakhindra Trans itu sudah mengalami permasalahan di remnya sejak darı menginap pada salah satu hotel di Kota Batu, pada Selasa 7 Januari 2025. Makanya, pihak kepolisian juga akan mendalami keterangan sopir, terkait seberapa tahu mengenai kondisi kendaraannya, termasuk pemeriksaan ke pemilik bus darı PO Sakhindra Trans, dengan segala dokumen bus yang mati dan beberapa armada tak layak jalan.
"(Pemilik bus) Ini yang masih kita dalami. Saat ini, sopir masih dilakukan pemeriksaan, fakta-fakta seberapa jauh yang bersangkutan tahu, bahwa kondisi kendaraan dalam keadaan laik atau tidaknya untuk dioperasionalkan, tentu itu nanti akan bisa dibuktikan," jelasnya.
Ia berharap hasil pemeriksaan akan bisa selesai pada Kamis sore, sehingga kasus kecelakaan ini bisa terungkap penyebabnya. Nantinya keterangan darı sopir itu akan dikomparasikan dari temuan pihak dinas perhubungan, terkait kondisi fisik menyeluruh bus.
"Saat ini masih dilakukan pendalaman oleh tim ahli dari dinas perhubungan, untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari kecelakaan ataupun tidak berfungsinya rem," terangnya.
Termasuk kata Komaruddin, pelibatan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jawa Timur menggunakan kamera 3D lassser scanner, untuk merekonstruksi dan merekam kecelakaan lalu lintas dengan teknologi sinar laser. Alat ini nantinya akan bekerja hingga hasilnya diketahui sekitar 1 - 2 minggu ke depan.