RADEN Wijaya dan Arya Wiraraja merupakan dua sahabat yang membuat berdirinya Kerajaan Majapahit. Tapi persahabatan keduanya nyaris putus karena kematian anak dari Arya Wiraraja, saat dibunuh oleh pasukan Majapahit.
Adalah Ranggalawe yang melakukan pemberontakan ke Majapahit semasa Raden Wijaya bertahta. Pemberontakan itu juga tercatat sebagai pemberontakan pertama di Kerajaan Majapahit. Kesabaran Raden Wijaya memang sudah habis melihat pemberontakan dari Ranggalawe, anak dari Arya Wiraraja, sahabatnya sendiri.
Bagi Raden Wijaya ia pribadi menyukai Ranggalawe yang pemberani dan sigap. Namun, tindakan Ranggalawe justru menjelaskan mengapa ia bisa menjadi sekutu militer yang kuat, tapi sama sekali tak layak menduduki kursi menteri pada masa damai.
Alhasil sebagaimana dikisahkan Earl Drake pada "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit", Raden Wijaya tak bisa lagi mentolerir sikap Ranggalawe. Pemberontakan bersenjata Ranggalawe pun tidak dapat ditolerir dan harus segera diberangus.
Dengan berat hati, Raden Wijaya mengirim seorang panglima militer veteran untuk membasmi pemberontakan itu. Sang panglima melaksanakan tugasnya dengan sangat efektif, membunuh Ranggalawe dan menyisakan segelintir pengikutnya.
Akhir peristiwa ini membuat ayah Ranggalawe, yang tak lain sahabatnya sendiri Arya Wiraraja saat jadi Bupati Madura, merasa marah. Setelah habis rasa perkabungannya, pendukung dan penasihat kunci pertama raja itu pun menghadap Raden Wijaya.