“Semua orang berusaha memperburuknya. Hari ini ada demonstrasi, lalu sebuah mobil melaju kencang dan menabrak seseorang,” katanya, mengacu pada sebuah insiden pada protes anti-Netanyahu di Yerusalem pada Rabu, (19/3/2025) ketika seorang pengemudi menabrak seorang pengunjuk rasa, melukainya. Namun besok akan ada penembakan, dan lusa akan ada pertumpahan darah,” kata Barak.
Netanyahu saat ini memimpin pemerintahan paling ekstrem dalam sejarah Israel. Selama berbulan-bulan, hingga serangan 7 Oktober, Israel diguncang oleh protes nasional yang meluas terhadap usulan perombakan peradilan Netanyahu. Protes tersebut telah memecah belah Israel seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya dan negara tersebut begitu terpolarisasi sehingga bahkan personel militer pun ikut serta dalam protes tersebut.
Perpecahan tersebut semakin dalam dengan tindakan Netanyahu berikutnya, di mana ia memprioritaskan perang di Gaza untuk menenangkan sekutu ekstremisnya daripada mengamankan pembebasan semua sandera.
Barak mengatakan bahwa pemecatan Bar oleh Netanyahu tidak sah karena Anda tidak dapat memecat kepala Shin Bet karena hilangnya kepercayaan. Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut harus sejalan dengan undang-undang.