Ketika ditanya soal sikap Presiden Prabowo Subianto, Tito menuturkan bahwa Prabowo beberapa kali telah menyinggung soal mahalnya biaya dan potensi konflik dalam Pilkada langsung.
“Pak Presiden, karena biaya yang mahal, potensi konflik yang tinggi, bayangkanlah sampai bermiliar-miliar, kandidatnya. Belum lagi yang PSU, PSU, PSU, diulang-ulang terus, seperti sekarang di Papua. Ada yang kemampuan fiskalnya defisit, seperti di Kabupaten Bangka, di PSU lagi. Uangnya habis hanya untuk memilih. Sementara, belum tentu yang terpilih juga berkualitas,” ucapnya.
Di sisi lain, ia mengaku bahwa isu ini telah dibahas dalam rapat internal. Ketika ditanya lebih lanjut apakah Presiden Prabowo akan memilih jalur amendemen atau tidak, ia menjawab singkat.
“Lagi dirapatkan,” jelas dia.
(Awaludin)