“Kami menduga ledakan ini akibat blasting dari perusahaan. Kami minta kegiatan itu dihentikan permanen. Tidak ada untungnya bagi masyarakat,” kata Naomi Sapitra, Kepala Desa Air Mesu Timur.
Warga kini menunggu tanggung jawab dari pihak perusahaan dan meminta pemerintah daerah segera turun tangan. Mereka berharap izin operasi perusahaan dicabut demi keselamatan dan ketenangan warga sekitar.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan terkait peristiwa ledakan tersebut.
(Fetra Hariandja)