“Selain itu, pengembangan industri pertahanan nasional harus diperluas melalui kemitraan dengan negara-negara strategis seperti Korea Selatan, Turki, dan sejumlah negara Eropa,” tambahnya.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keutuhan wilayah Indonesia dan kekuatan negara adalah pilar utama kedaulatan bangsa. Ia memaparkan rencana strategis penguatan pertahanan Indonesia dalam sidang tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen DPR RI, Jumat (15/8).
Prabowo menyebut akan melakukan modernisasi alutsista, penguatan komponen cadangan, pemberdayaan industri strategis nasional, hingga peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah mengalokasikan total anggaran untuk 102 kementerian/lembaga senilai Rp 1.498,2 triliun, dengan Kementerian Pertahanan menempati posisi kedua, yakni sebesar Rp 185 triliun.
(Awaludin)