Israel, yang telah memberlakukan blokade laut di Gaza, menegaskan armada tersebut tidak akan diizinkan lewat dan menuduh proyek ini hanya akan membantu Hamas. Tentara Israel juga bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.
Meskipun waktu pasti keberangkatan dari Yunani belum jelas karena salah satu kapal utama dikabarkan mengalami kerusakan mekanis, pihak penyelenggara menyatakan tetap bersiap untuk berangkat.
"Kami tidak hanya mengirimkan bantuan kemanusiaan. Kami mencoba menyampaikan harapan dan solidaritas, untuk mengirim pesan kuat bahwa dunia mendukung Palestina," kata Greta Thunberg dari geladak salah satu kapal di lepas pantai Pulau Kreta, Yunani seperti dilansir newarab, Kamis (25/9/2025).
Sebelumnya, Italia sempat mengusulkan kompromi agar pasokan bantuan diturunkan di Siprus dan diserahkan kepada Latin Patriarchate of Jerusalem (Patriarkat Latin Gereja Katolik Roma di Yerusalem), yang kemudian akan mendistribusikannya di Gaza. Ide ini didukung Israel, namun ditolak Global Sumud Flotilla.
(Fetra Hariandja)