Gubernur Pramono Sebut Jakarta Masih Jadi Pusat Ekonomi Nasional

Ari Sandita Murti, Jurnalis
Sabtu 22 November 2025 00:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyebutkan bahwa pada triwulan III tahun 2025, Jakarta masih menjadi pusat aktivitas ekonomi nasional. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta diproyeksikan mencapai 5,1 persen tahun ini.

“Kondisi ekonomi Jakarta pada triwulan III tahun 2025 menunjukkan bahwa Jakarta tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi nasional. Jakarta memberikan kontribusi 16,39 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi terbesar berasal dari sektor jasa, transportasi, dan akomodasi,” ujarnya dalam konferensi pers APBD DKI Jakarta 2025 di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Menurutnya, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada 2025 berada di kisaran 4,6 hingga 5,4 persen. Pemprov Jakarta juga memperkirakan pertumbuhan mampu mencapai 5,1 persen.

Ia menerangkan, pada triwulan III tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,96 persen, menunjukkan pemulihan dan stabilitas ekonomi dengan inflasi yang terjaga pada level 2,69 persen, lebih rendah dari inflasi nasional di angka 2,86 persen.

“Tingkat pengangguran terbuka di Jakarta juga mengalami penurunan menjadi 6,05 persen pada Agustus 2025. Selain itu, kinerja investasi meningkat signifikan menjadi Rp204,13 triliun,” tuturnya.

 

Ia menambahkan, penurunan tingkat pengangguran dan meningkatnya investasi menunjukkan bahwa pada periode ini para pelaku usaha semakin percaya pada pemerintah Jakarta. Stabilitas tersebut menjadi fondasi untuk menjalankan berbagai program prioritas Pemprov Jakarta.

“Seperti kita ketahui, APBD DKI Jakarta atau APBD-P sebesar Rp91,86 triliun. Realisasi APBD hingga 20 November menunjukkan tren yang sangat positif. Pendapatan daerah naik dari Rp62,39 triliun pada Oktober menjadi Rp68,53 triliun pada November,” paparnya.

“Ada kenaikan yang cukup tinggi dengan realisasi sebesar 81,15 persen dari target pendapatan Rp84,45 triliun hingga akhir Desember nanti. Belanja daerah meningkat dari Rp47,96 triliun menjadi Rp51,98 triliun, atau 60,46 persen dari target Rp85,97 triliun. Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp3,64 triliun. Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) naik dari Rp18,08 triliun menjadi Rp20,09 triliun per 20 November 2025,” lanjut Pram.

Ia menambahkan, peningkatan realisasi belanja di akhir tahun 2025 dapat dipastikan mengingat masih ada sekitar 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan, sementara proses tender oleh BPPBJ telah mencapai 95,34 persen. Saat ini, tercatat surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya