Ia menambahkan bahwa bencana menjadi ujian bersama: warga yang terdampak diuji dengan kesabaran, sementara masyarakat yang tidak terdampak diuji dengan kemauannya untuk membantu dan berbagi.
“Sekecil apa pun bantuan kita, sangat berarti. Ujian ini bukan hanya bagi mereka yang terkena musibah, tapi juga bagi kita yang tidak terdampak. Mampukah kita berempati?” pungkasnya.
Acara yang diinisiasi Ditjen Bimas Islam ini juga dirangkaikan dengan Kick Off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah, Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama, serta lelang amal dua helm bertanda tangan personel band Wali, yang masing-masing terjual senilai Rp15 juta dan Rp55 juta untuk didonasikan kepada penyintas bencana di Sumatera.
(Fahmi Firdaus )