MAKASSAR - Sebagai seorang negarawan, sosok mantan Presiden Filipina Fidel Ramos masih terus memberikan buah pikirannya mengenai masalah yang melanda dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah nasib generasi penerus.
Masalah pangan juga turut menjadi perhatian Ramos selama ini. Dirinya juga mendorong kalangan muda untuk memberikan perhatian kepada dunia agar tidak menyia-nyiakan makanan yang dikonsumsi selama ini.
Kepada Okezone, Fidel Ramos mengungkapkan pemikirannya. Berikut adalah petikan wawancara Okezone dengan mantan Presiden Filipina tersebut:
Bagaimana menurut Anda mengenai peran Filipina dan Indonesia dalam pangan dan energi?
Kalau Anda pikir Filipina dan Indonesia adalah negara yang sangat besar tentu Anda benar, tapi kita sebenarnya hanya ada dalam sebuah ruang kecil yang terlihat sebagai alam semesta. Jadi, mari kita rawat rumah kita, bumi ini.
Apa yang hendak saya katakan, ini semua untuk orang-orang muda setelah kita. Tak mungkin mereka memiliki lebih banyak makanan jika kita menyia-nyiakan terlalu banyak makanan, sekarang.
Mungkin mereka tidak akan memiliki energi lagi karena tidak ada bahan bakar yang berguna. Mungkin lingkungan mereka nanti sudah tidak hijau, tidak ada lagi bunga.
Tak ada alam yang lebih indah untuk mereka nikmati karena di generasi kita kini konsumsi kita telah berlebihan dan kita mengeluarkan limbah terlalu banyak. Itu lah yang mau saya pesankan.
Bagaimana penilaian Anda tentang Kota Makassar?
Pertama, saya sangat terkesan. Sejak kami datang semuanya terlihat hijau. Dan kemudian semuanya tampaknya tumbuh dengan subur setelah ditanam. Sepintas lalu terlihat seperti di Filipina. Saya menemukan kehijauan itu di sekitar Rumah Gubernur.
Menurut Anda, apa keunggulan yang dimiliki Makassar?
Ada dua keunggulan. Penghijauan dan pertanian. Sementara di Filipina kami rata-rata hanya punya satu atau setengahnya saja. Ada yang mengatakan kepada saya, di Makassar kalian tidak mengimpor beras lagi, itu berarti Anda memiliki ketahanan pangan.
Di Filipina produksi beras kami tidak begitu efisien karena kurangnya irigasi, tapi Anda memiliki irigasi yang baik. Mungkin kami bisa belajar dari Anda (Indonesia) untuk urusan pertanian.
(Fajar Nugraha)