MAKASSAR - Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos menjelaskan apa peran yang bisa dicapai oleh CAPDI dalam perkembangan dunia. Dirinya tidak melupakan pula institusi militer, khususnya mengenai investasi militer.
Bagi Ramos, masalah persenjataan mematikan bisa mengubah peta perdamaian dunia. Berikut pendapat Fidel Ramos dalam wawancara khususnya bersama Okezone.
Anda merupakan guru terbaik untuk demokrasi di Asia Tenggara. Dua kali di Filipina, Anda terlibat dalam gerakan tanpa kekerasan yang dinamakan People Power Revolution pada 1986 dan Revolusi EDSA pada 2001. Kemarin, Anda berkata: "Tanpa kekerasan adalah prinsip hidup bangsa-bangsa di Asia Tenggara." Pertanyaan saya adalah: "Apa formula Anda untuk CAPDI supaya berlaku kebijakan tentang perdamaian di kawasan Asia-Pasifik?"
Kontribusi sederhana yang saya lakukan dengan warisan kemiskinan adalah pemberdayaan masyarakat terutama terhadap generasi yang lebih muda. Bukan orang-orang seperti kami, kami sudah terlalu tua, tapi seperti Anda. Dan saya katakan, di CAPDI kami akan lakukan itu bersama dengan organisasi-organisasi lain yang berafiliasi dengan kami.
Anda harus bekerja sepanjang dalam takaran saling menguntungkan antara negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, khususnya. Itu berarti negara-negara besar tidak harus menginvestasikan begitu banyak uang dalam anggaran nasionalnya untuk meningkatkan dalam skala maksimal dan mengurusi secara besar-besaran organisasi militer, terutama masalah penggunaan senjata mematikan yang mengganggu perdamaian.
Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan investasi energi?
Seharusnya negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, dan beberapa yang lain bisa bekerjasama dengan negara-negara kecil seperti Kamboja, Indonesia (bukan, Indonesia negara besar juga) dan Filipina, dan sebagainya. Semua negara di Asia, sekitar 10 negara, tidak begitu besar. Tapi, ukuran wilayahnya cukup lumayan.
Jika semua kekuatan itu setuju untuk memberlakukan nilai-nilai perdamaian, harmoni, kebijaksanaan, persahabatan, hubungan bertetangga yang baik, maka menurut hemat saya, kita akan dapat berinvestasi lebih banyak untuk anggaran energi nasional.
Guna menciptakan bukan keseimbangan kekuasaan, tapi keseimbangan yang saling menguntungkan. Takaran saling menguntungkan bukan dengan menyeimbangkan kekuatan militer.
Jadi apa yang seharusnya bisa diciptakan oleh CAPDI?
Itu juga akan menjadi keuntungan bagi orang lain seperti Anda, generasi wartawan diwakili oleh Anda yang duduk melakukan wawancara di sini. Jadi, supremasi yang dimiliki Ketua CAPDI Jusuf Kalla dari Indonesia, Presiden CAPDI Jose de Venecia Jr dari Filipina beserta seluruh anggota dewan pengurus ialah melanjutkan dengan misi ganda menciptakan esok yang lebih baik untuk orang-orang yang lebih muda seperti Anda.
Tapi, kalau saya boleh berkata, bukan esok yang lebih baik melainkan masa depan yang lebih baik. Kita mungkin saling memerlukan untuk dapat mencapai keseimbangan yang saling menguntungkan. Kalau boleh, beri saya waktu lima tahun. Bisa tidak?
(Fajar Nugraha)