Dengan demikian, apa yang dikatakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrsi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak benar. Hasto mengatakan bahwa Abraham Samad beberapa kali melakukan pertemuan dengan Tim 11 atau para petinggi KIH.
"Jadi, kami tidak bisa misalnya bertemu, wawancara, dengan Abraham Samad, yang kami lakukan hanya mengandalkan media dan data-data publik yang tersedia," jelasnya.
Andi mengakui nama Abraham Samad sempat masuk tujuh calon wakil presiden, namun akhirnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Tim 11 memutuskan yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2014 adalah Jusuf Kalla (JK).
"Nama kandidat yang diusulkan, salah satunya Abraham Samad. Lalu Ibu Mega mempertimbangkan satu dari tujuh calon, dan akhirnya Bu Mega putuskan JK jadi cawapres," tuntas Andi. (sna)
(Stefanus Yugo Hindarto)