 
                SANAA – Kelompok Houthi akhirnya membentuk pemerintahan baru di Yaman. Langkah ini diambil setelah krisis politik yang berkepanjangan di negeri itu.
Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak akan mengakui pemerintahan baru bentukan Houthi. PBB meminta semua pihak untuk bekerja sama dalam membentuk pemerintahan baru yang diakui oleh dunia internasional.
Seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (6/2/2015). Yaman kini berada dalam kekosongan kekuasaan (vacuum of power) setelah parlemennya gagal menetapkan pemerintahan baru.
Setelah Abd-Rabbu Mansour Hadi menyatakan mundur dari jabatan presiden pada Kamis 22 Januari, Yaman tidak memiliki pemerintahan yang efektif, dan rawan akan perpecahan.
Kelompok Houthi yang telah menguasai Istana Kepresidenan Yaman sejak Rabu 21 Januari, menolak semua draf resolusi perdamaian yang diajukan oleh pemerintah.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) khawatir dengan perjuangan Kelompok Houthi dikarenakan kelompok ini mempunyai hubungan yang erat dengan Iran.
(Muhammad Saifullah )