Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenang Nurtanio, Pionir Dirgantara yang Low Profile

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 21 Maret 2015 |16:55 WIB
Mengenang Nurtanio, Pionir Dirgantara yang <i>Low Profile</i>
Laksamana Udara Muda (anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo (Foto: Wikipedia)
A
A
A

PADA tanggal ini, 21 Maret 49 tahun yang silam, kedirgantaraan Indonesia kehilangan sosok pionir. Di tanggal itulah Laksamana Muda Udara (anumerta) Nurtanio Pringgoadisurya meninggal dalam usia yang cukup muda, 42 tahun, ketika mengalami kecelakaan pesawat.

Nurtanio meninggal ketika memiloti pesawat Arev (Api Revolusi) dari rongsokan Aero 45 buatan Cekoslovakia (sekarang Republik Ceko dan Slovakia). Mesin pesawat yang dikemudikan Nurtanio mengalami kerusakan dan menabrak sebuah toko saat harus mendarat darurat di lapangan Tegallega, Bandung.

Dirgantara Indonesia pun berduka. Tapi bukan tragedi itu yang patut dikenang dan dijadikan teladan buat para tokoh Indonesia saat ini, melainkan watak dan karakternya yang mengedepankan prestasi ketimbang sensasi.

Sosok kelahiran Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 itu namanya mulai dikenal bersama Wiweko Soepono, sebagai perintis industri penerbangan Indonesia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement