Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenang Nurtanio, Pionir Dirgantara yang Low Profile

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 21 Maret 2015 |16:55 WIB
Mengenang Nurtanio, Pionir Dirgantara yang <i>Low Profile</i>
Laksamana Udara Muda (anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Terlepas dari semua kontribusi dan prestasinya untuk Kedirgantaraan Indonesia, watak dan karakter Nurtanio tak pernah dikenal sebagai figur yang banyak bicara dan membuat sensasi.

Namun pendekatannya pada semua persoalan selalu rasional dan realistis. Itu pula yang terbilang menyebabkan Nurtanio kurang dihargai orang-orang yang terbawa arus megalomania dan akhirnya, nama Nurtanio justru kurang dikenal begitu luas seperti sejumlah tokoh lainnya macam (mantan Presiden) Bacharuddin Jusuf Habibie.

“Merenungkan kembali jalan hidup Nurtanio yang saya kenal mulai dari seorang aero-modeller hingga menjadi pejabat resmi yang memimpin Lapip, maka Nurtanio adalah tetap Nurtanio. Pekerja keras, tidak banyak omong, rendah hati, sopan santun, serta bekerja dengan serba apa adanya dengan biaya rendah (low cost),” beber Marsdya (purn) Salatun pada sebuah majalah.

“Gaya pendekatan yang serba rasional, tidak muluk-muluk dan ‘down to earth’. Tetapi gaya Nurtanio yang realistis juga, yang menyebabkan dirinya kurang dihargai karena dianggap tidak bisa mengikuti arus megalomania,” tambahnya.

Pasca-kecelakaan dan meninggal, nama Nurtanio sedianya pernah diabadikan LAPIP menjadi Lipnur (Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio). Tapi nama sang perintis kedirgantaraan Indonesia itu lenyap ketika Habibie mengganti nama Lipnur menjadi IPTN dan diresmikan Presiden RI kedua, Soeharto pada 11 Oktober 1985.

(Randy Wirayudha)

Halaman:
Lihat Semua
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Banner
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement