DEPOK - Janda beranak satu Alfi Sahrin Alias Deudeuh alias Empi ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya kawasan Tebet, Jakata Selatan pada Sabtu 11 April 2015.
Belakangan terungkap, perempuan itu ternyata seorang PSK yang menjajakan diri lewat jejaring sosial. Deudeuh "mempromosikan" diri melalui akun twitter Tataa Chubby.
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai, prostitusi dengan kapitalisasi "bisnis" yang besar (konon hampir mencapai 182 miliar dolar di seluruh dunia) telah mendorong para pelaku di "industri" ini untuk terus melakukan inovasi.
“Inovasi paling mutakhir ialah dengan masuk ke dunia maya,” ujar Dosen Vokasi UI ini, Kamis (16/4/2015).
Devie menilai, dunia maya jauh lebih strategis bagi penggunanya untuk lebih bebas memilih ‘barang dagangan’ yang ingin mereka pilih. Dunia maya menjanjikan banyak kemudahan bagi para penggunanya.
“Prostitusi dunia maya memberikan kemudahan termasuk penjaja seks. Kecepatan, kerahasiaan, keterbukaan untuk mengakses banyak "calon" klien, murah menjadi daya tarik dunia maya,” ungkapnya.