Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Negeri Induk Menyerah pada Jerman, Hindia-Belanda 'Parno'

Randy Wirayudha , Jurnalis-Jum'at, 15 Mei 2015 |06:03 WIB
Negeri Induk Menyerah pada Jerman, Hindia-Belanda '<i>Parno</i>'
15 Mei 1940, militer Belanda menyerah pada Jerman (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Sebenarnya menurut penggiat sejarah Jerman, Alif Rafik Khan, pemerintah Hindia-Belanda awalnya tak mau terpengaruh terkait apa yang terjadi di front Eropa. Mereka juga menahan orang-orang Jerman bukan lantaran friksi ideologi Naziisme orang Jerman.

“(Enggak ada kaitan dengan ideologi), murni karena Jerman bermusuhan dengan Belanda, seperti Amerika yang menginternir orang-orang Jerman saat pecah perang,” papar Alif kepada Okezone.

“(Hindia-Belanda) tak terlalu menghiraukan dalam artian, tidak ikut campur dalam eskalasi peperangan di Eropa. Tapi bukan berarti tidak waspada terhadap kondisi di Hindia-Belanda itu sendiri,” tambahnya.

Namun ketika Belanda benar-benar bertekuk lutut pada Jerman dan ancaman Jepang ke Hindia-Belanda kian terasa, para serdadu KNIL (Koninklijke Nederlands-Indische Leger) atau tentara Hindia Belanda, memutuskan melimpahkan ratusan interniran Jerman pada pemerintah kolonial Inggris di India.

Mereka dibawa dalam sejumlah kapal ke berbagai wilayah, termasuk Australia, Singapura dan India. Salah satu kapal Belanda, “KPM Van Imhoff”, tempat di mana para tahanan Jerman juga disiksa, dibombardir Jepang yang sudah mulai memasuki lautan sebelah barat Sumatera.

Sekitar 200 interniran Jerman mampu melarikan diri ketika kapal itu dibombardir dan sempat terombang-ambing selama empat hari di lautan, sebelum akhirnya diselamatkan penduduk Pulau Nias ketika mereka terdampar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement