Sementara Divisi IV yang terdiri dari unsur Brigade X KNIL dan Mariniersbrigade (Brigade Marinir Belanda) yang bertempat di Surabaya menyerang Banyuwangi. Sementara Tijger (T) Brigade merangsek ke Semarang dan Pekalongan.
Angkatan Udara Belanda juga ikut andil menyerang beberapa pangkalan udara tentara republik peninggalan Jepang, termasuk pangkalan Maguwo (di beberapa sumber disebutkan Maguwo selamat dari serangan karena kabut tebal). Ada pun Sumatera diserang tiga Brigade (Z, U dan Y) dengan sasaran Medan, Padang, Palembang, Jambi dan Pekanbaru.
Sedangkan Angkatan Laut Belanda beraksi menyerang pangkalan dan basis ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia, kini TNI AL) di Pantai Pasir Putih, Situbondo, serta di Panarukan.
Hampir semua kekuatan republik kalah dalam hal persenjataan. Sejumlah basis pertahanan pun terpaksa ditinggalkan dan masuk pedalaman, membentuk gugus “Wehrkreise” dan bergerilya. Belanda baru mau menghentikan serangannya ketika Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan via Resolusi no.27 tertanggal 1 Agustus 1947.
(Randy Wirayudha)