Sementara soal selayang pandang tentang Adisutjipto, tamatan GHS itu langsung menjurukan pendidikannya ke sekolah penerbang Belanda, Militaire Luchtvaart di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Sosok kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 itu juga jadi pribumi pertama hyang mendirikan sekolah penerbang di Yogyakarta, yang kemudian berubah nama menjadi Landasan Udara Maguwo, pada 15 November 1945.
Sementara tak banyak kelengkapan biodata yang bisa ditemukan tentang sosok Adisumarmo. Pendiri sekolah Radio Telegrafis Udara kelahiran 31 Maret 1921 itu sedianya punya peran besar, terhadap perkembangan radio udara di lingkungan AURI.
Adisumarmo ikut misi kemanusiaan dengan Abdulrachman Saleh dan Adisutjipto, sebagai operator radio Pesawat Dakota VT-CLA yang pada 29 Juli 68 tahun silam, jatuh di persawahan Desa Ngoto, Bantul, akibat diberondong tembakan pesawat pemburu Belanda.